Menjual produk di marketplace bisa jadi peluang besar untuk meningkatkan penghasilan. Banyak seller sukses memulai bisnis online dengan modal kecil tapi konsisten mengembangkan strategi. Platform seperti Tokopedia, Shopee, atau Bukalapak menyediakan akses ke jutaan pembeli potensial. Tantangannya? Persaingan ketat dan cara menarik perhatian calon pembeli. Mulai dari pemilihan produk, optimasi deskripsi, hingga penggunaan promo efektif—semua perlu dipelajari. Jika dilakukan dengan tepat, jualan online bisa berkembang pesat. Artikel ini akan membahas tips praktis untuk memaksimalkan penjualan di marketplace tanpa ribet. Yuk, simak!
Baca Juga: Strategi Bertahan di Tengah Resesi Ekonomi
Memilih Marketplace yang Tepat untuk Bisnis Anda
Memilih marketplace yang tepat bisa menentukan kesuksesan jualan online kamu. Nggak semua platform cocok untuk semua jenis produk, jadi penting pilih yang sesuai dengan target pembeli. Misalnya, kalau jual produk fashion, Shopee atau Tokopedia bisa jadi pilihan karena traffic-nya tinggi. Tapi kalau produkmu lebih niche, seperti kerajinan tangan, mungkin Etsy atau Bukalapak lebih tepat.
Pertimbangkan juga biaya yang dibebankan marketplace. Beberapa platform mengambil komisi cukup besar, sementara yang lain punya biaya listing lebih murah. Tokopedia dan Shopee misalnya, punya program gratis ongkir yang bisa bantu menarik pembeli, tapi kamu harus paham kebijakan biayanya. Cek juga fitur promosi yang disediakan—seperti flash sale atau diskon tambahan—karena ini bisa bantu tingkatkan penjualan.
Selain itu, perhatikan reputasi marketplace di mata konsumen. Pembeli cenderung lebih percaya platform yang sudah dikenal aman dan punya sistem pembayaran terjamin. Shopee dan Lazada, misalnya, punya rating tinggi dalam hal keamanan transaksi.
Terakhir, sesuaikan dengan kemampuanmu mengelola toko online. Kalau baru mulai, pilih marketplace yang user-friendly dengan dukungan seller yang responsif. Jangan sampai salah pilih, malah bikin jualan online jadi ribet!
Baca Juga: Tracking Penjualan dan Optimasi Retensi Pelanggan Ecommerce
Strategi Meningkatkan Penjualan di Platform E-commerce
Meningkatkan penjualan di platform e-commerce butuh strategi yang tepat, bukan cuma pasang produk lalu berharap laris. Pertama, optimasi judul dan deskripsi produk dengan kata kunci yang sering dicari pembeli. Gunakan tools seperti Google Trends atau Keyword Planner untuk riset kata kunci yang relevan.
Kedua, manfaatkan fitur promosi di marketplace. Shopee punya Shopee Ads, Tokopedia ada Power Merchant—ini bisa bantu produkmu lebih mudah ditemukan. Jangan lupa ikut program diskon atau cashback, karena pembeli suka dengan harga lebih murah.
Foto produk juga harus menarik dan profesional. Gambar blur atau pencahayaan jelek bikin calon pembeli langsung scroll away. Kalau perlu, investasi sedikit untuk foto produk yang bagus atau gunakan Canva untuk edit gambar biar lebih eye-catching.
Bikin tokomu terpercaya dengan respons cepat chat pembeli dan kasih ulasan positif. Pembeli sering cek rating seller sebelum beli, jadi pastikan layananmu oke. Kalau perlu, kasih bonus kecil seperti stiker atau thank-you note—ini bisa bikin pembeli balik lagi.
Terakhir, analisis kompetitor. Lihat bagaimana seller lain menjual produk serupa, lalu cari celah untuk bedakan tokomu. Misalnya, tambah free ongkir atau bundling produk biar lebih menarik. Jualan online itu persaingan, jadi harus selalu kreatif!
Baca Juga: Tempat Terbaik Jual Aged dan Expired Domain Murah di STARTUPCOMMA.COM
Optimasi Produk agar Lebih Menarik Pembeli
Optimasi produk di marketplace itu kunci biar pembeli tertarik dan klik "Beli Sekarang". Pertama, foto produk harus jelas dan dari berbagai angle. Pakai background polos atau lifestyle shot biar terlihat profesional. Tools seperti Remove.bg bisa bantu hilangkan background yang mengganggu.
Judul produk wajib deskriptif dan mengandung kata kunci. Contoh: "Tas Wanita Kulit Sintetis Anti Air – Hitam" lebih efektif daripada cuma "Tas Cantik". Riset kata kunci di Google Keyword Planner atau lihat judul produk kompetitor yang laris.
Deskripsi produk jangan asal copy-paste. Jelaskan fitur, bahan, ukuran, dan keunggulan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Tambahkan juga FAQ seperti "Apakah ready stock?" atau "Bisa COD?" biar pembeli nggak bingung. Kalau perlu, pakai bullet points biar mudah dibaca.
Manfaatkan fitur variasi produk kalau jual item dengan opsi warna/ukuran. Shopee dan Tokopedia punya fitur ini—ini bantu pembeli memilih tanpa buka listing baru.
Jangan lupa isi semua atribut produk (kategori, berat, dll.) karena algoritma marketplace suka listing yang lengkap. Tokopedia bahkan kasih badge "Lengkap" buat produk yang informasinya detail.
Terakhir, update harga dan stok secara berkala. Produk yang sering di-update biasanya dapat boost di hasil pencarian. Bonus tip: kasih sedikit discount (misal 5%) biar ada sense of urgency!
Baca Juga: Strategi Loyalitas Pelanggan di Media Sosial
Manfaatkan Fitur Promosi untuk Maksimalkan Omzet
Fitur promosi di marketplace itu senjata rahasia buat naikin omzet—asal tau cara pakainya. Pertama, ikutan program diskon seperti "Flash Sale" atau "Harbolnas". Shopee punya Shopee Super Sale, Tokopedia ada Tokopedia Nyampein. Ini bikin produkmu lebih visible dan pembeli lebih tertarik karena harga diskon.
Kedua, pakai voucher toko atau cashback. Kasih diskon khusus buat pembeli pertama atau minimal pembelian tertentu. Misal: "Diskon 20% untuk pembelian di atas Rp200rb". Fitur ini bisa bikin pembeli tambah belanja biar dapetin promo.
Jangan lewatkan fitur iklan berbayar seperti Shopee Ads atau Tokopedia Ads. Dengan budget kecil, produkmu bisa muncul di halaman depan. Atur target audience-nya biar tepat—misal fokus ke demografi yang sering beli produk sejenis.
Kalau jual produk unik, coba ikut program khusus seller seperti "Power Merchant" di Tokopedia atau "Preferred Seller" di Shopee. Biasanya ada benefit tambahan kayak free listing atau exposure lebih besar.
Terakhir, manfaatkan bundling produk. Gabungin item yang saling terkait (contoh: smartphone + casing) dengan harga lebih murah. Pembeli suka karena merasa dapet deal, dan omzetmu otomatis naik.
Pro tip: Pantau performa promo lewat dashboard seller. Kalau ada yang kurang efektif, segera ganti strategi!
Baca Juga: Smart Grid Solusi Jaringan Listrik Pintar Masa Depan
Cara Membangun Kepercayaan Pembeli Online
Bikin pembeli percaya itu kunci biar mereka berani checkout di tokomu. Pertama, rating dan ulasan harus dijaga. Pembeli selalu cek bintang toko sebelum beli—kalau banyak review jelek, mereka kabur. Minta pembeli yang puas kasih bintang 5, tapi jangan palsuin review! Shopee dan Tokopedia punya fitur bintang merchant yang pengaruhin kepercayaan pembeli.
Kedua, respons cepat ke chat. Pembeli suka seller yang aktif, jadi balas pertanyaan dalam 1-2 jam maksimal. Pakai fitur auto-reply kalau perlu, atau kasih info jam operasional di deskripsi toko.
Tambahkan foto asli produk (bukan stock photo) dan video unboxing biar pembeli yakin barangnya sesuai ekspektasi. Kalau jual baju, contohin model pakai produknya—ini bantu kurangi risiko komplain "nggak sesuai gambar".
Jelaskan kebijakan toko dengan transparan: retur, garansi, atau pengiriman. Link ke kebijakan Shopee atau Tokopedia sebagai referensi. Pembeli lebih tenang kalau tau hak mereka.
Terakhir, tunjukkan social proof. Kalau produkmu pernah dipakai seleb atau media, cantumin di deskripsi. Bisa juga kasih screenshot testimoni dari WhatsApp/IG biar terlihat lebih legit.
Bonus tip: Kirim paket dengan kemasan rapi plus bonus kecil (stiker, sampel). Gesture kecil kayak gini bikin pembeli inget tokomu!
Baca Juga: Mengatasi Keterbatasan Sumber Daya untuk Efisiensi
Analisis Kompetitor untuk Tingkatkan Strategi Jualan
Ngecek kompetitor itu kayak intelijen bisnis—biar tau cara menang di marketplace. Pertama, cari seller yang jual produk mirip di platform yang sama. Lihat gimana mereka nulis judul, deskripsi, dan harga. Tools seperti Google Alerts atau Evernote Web Clipper bisa bantu track perubahan harga atau promo mereka.
Perhatikan juga strategi promosi kompetitor. Apa mereka sering iklan di Shopee Ads? Atau pakai bundling produk kayak "Beli 2 Gratis 1"? Catat ide yang bisa kamu adaptasi (tapi jangan kopi mentah-mentah!).
Cek rating dan ulasan produk kompetitor. Pembeli komplain soal apa? Misal: "Pengiriman lama" atau "Bahan kurang bagus". Ini celah buat kamu lebih unggul—misal dengan garansi lebih panjang atau gratis ongkir kilat.
Gunakan tools seperti SimilarWeb buat liat traffic toko online kompetitor (kalau mereka punya website). Atau pantau media sosial mereka—apakah sering bagi giveaway atau kolaborasi dengan influencer?
Terakhir, bandingkan harga dan margin profit. Kalau kompetitor jual lebih murah, jangan asal turunin harga. Cari cara bedakan produkmu—misal tambah bonus atau kemasan eksklusif.
Pro tip: Buat spreadsheet buat catat temuan analisis kompetitor. Update rutin biar strategimu selalu fresh!
Baca Juga: Analisis Kompetitor dan Tools SEO untuk Bisnis Kecil
Tips Mengelola Stok dan Pengiriman dengan Efisien
Ngatur stok dan pengiriman yang efisien itu bikin jualan online nggak ribet. Pertama, pake sistem inventory sederhana kayak Excel atau apps khusus seperti Stocky buat track stok. Update real-time setiap ada yang terjual, biar nggak kejual produk yang udah habis—komplain "stok kosong" bikin pembeli sebel.
Kedua, klasifikasi produk berdasarkan penjualan. Produk laris? Siapin stok lebih banyak. Yang jarang laku, jangan beli dalam jumlah gede. Tools seperti Lazada Seller Center atau Shopee Seller Hub punya fitur laporan penjualan buat bantu analisa.
Untuk pengiriman, pilih jasa ekspedisi yang balance antara harga dan kecepatan. Bandingin harga lewat Ekspedisi.id atau fitur "Bandingkan Kurir" di marketplace. Jangan asal pilih yang murah tapi lama sampe—rating toko bisa anjlok karena ini.
Manfaatin fitur dropshipping atau fulfillment by marketplace kalau nggak mau repot packing. Shopee punya Shopee Fulfillment, Tokopedia ada Tokopedia Delivery. Ini bisa hemat waktu, terutama buat seller yang jualan sambil kerja kantoran.
Terakhir, komunikasi ke pembeli soal estimasi pengiriman. Kasih notifikasi pas order dikirim plus nomor resi. Kalau ada delay, infoin secepat mungkin—pembeli lebih toleran kalau dikasih tau jujur.
Bonus tip: Siapin kemasan standar (plastik bubble wrap, stiker toko) biar packing lebih cepat dan produk aman sampai!

Sukses jualan online di marketplace itu nggak instan, tapi bisa diraih dengan strategi yang tepat. Mulai dari pilih platform yang cocok, optimasi produk, sampe kelola promosi dengan cerdas—semuanya berpengaruh ke penjualan. Yang paling penting? Konsisten dan selalu adaptasi dengan tren terbaru. Pelajari dari kompetitor, dengerin feedback pembeli, dan jangan takut coba cara baru. Kalau dilakukan dengan sabar dan kreatif, jualan online bisa jadi sumber penghasilan yang stabil. Sekarang tinggal action-nya aja!